Skip to main content

DIY Cable Organizer



Ceritanya...

Sedang loading... 90% download. Tiba-tiba ada notifikasi baterai ponsel habis, dan akan shut-down dalam 30 detik. Saya bergegas ambil kabel charger di laci. Tarik... yak! 
Sekali tarik, semua kabel ngikut (-_-") 

Download yang tadinya 90%, tiba-tiba lenyap seiring menghitamnya layar. Huhuhu... ya sudahlah. Daripada sebel sama diri sendiri yang suka kurang rapi menata kabel charger, mending move on dan move to the craft room. Yeay! Yuk, bikin sesuatu yang bisa membuat kabel-kabel ini tertata rapi ^_^

Alat dan bahan:
  • Perca kain ukuran 12.5 x 6 cm (5" x 2.3"), lebihkan sekitar 1-2 cm untuk pinggiran jahitan.
  • Velcro lebar 1", panjang 4 cm.
  • Label (opsional)
  • Lem UHU

Pertama, siapkan kain.

Lipat dua, wrong side (bagian jelek) di luar.
Jahit sepanjang tanda garis putih seperti di foto.

Potong diagonal pada masing-masing sudut.

Balik

Jahit tindas sepanjang pinggiran kain.
 
Posisikan velcro, gunakan lem agar lebih mudah saat menjahit.
Velcro sudah terpasang ^_^

Pada ujung lainnya, lem label dan velcro.
Pastikan presisi, ya!

Berhubung label saya berwarna cokelat, maka benang atas
saya ganti dengan benang cokelat. Benang spool tetap pakai putih.

Selesai! Mudah, kan?

Comments

Popular posts from this blog

Karakteristik Benang Rajut

Di Indonesia, benang yang paling popular adalah benang acrylic wool , atau yang lebih familiar disebut “benang siet”. Namun, sebenarnya jenis benang sangat bervariasi. Berikut diantaranya: 1.       Benang katun ( Cotton yarn ) Sesuai namanya, benang yang umum digunakan oleh para pemula ini terbuat dari serat kapas. Benang katun bersifat dingin, mudah menyerap keringat, lentur, kuat, ringan, dan memiliki banyak varian warna. Benang ini termasuk “benang multiproject ”, karena bisa digunakan untuk berbagai macam jenis rajutan. Misalnya, bros, bandana, pinggiran kerudung, syal, tatakan gelas, tas, sepatu, sandal, dan sebagainya. Berdasarkan varian warnanya, benang katun dibagi menjadi dua kelompok, yaitu plain (polos) dan ombre (warna sembur/gradasi). Tingkat kehalusannya pun berbeda-beda antara jenis benang katun yang satu dengan yang lain. Soft cotton , misalnya, adalah yang paling halus diantara benang berbahan dasar kapas. Sementara itu, satu tingkat di bawahnya, ada katun b

Bagaimana Menghitung Harga Rajutan?

Sekitar tahun 2011, terbersit ide untuk memulai usaha yang bisa saya kerjakan tanpa mengganggu aktifitas saya sebagai ibu. Saat itu, saya sedang membuat peci rajut untuk suami. "Kenapa nggak menjual rajutan saja?" pikir saya. Yang menjadi kendala saat itu, tentu saja modal. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang tak punya penghasilan pribadi (bahkan tabungan pribadi pun tak punya sepeser pun), tentu modal menjadi kendala terbesar saya.  Minta langsung sama suami? Ah, malu. Saat itu saya beberapa kali bercerita padanya tentang ide saya itu, namun belum juga mendapat respon positif. Ia pun sepertinya masih meragukan bakat saya dalam merajut. Akhirnya, saya berpikir untuk meminjam uang pada ayah saya. Saya ceritakan ide saya untuk memulai usaha, dan alhamdulillah gayung bersambut. Papa tidak meminjamkan uang, tetapi langsung memberi modal yang nominalnya sangat-sangat cukup untuk sekedar membeli beberapa pack benang, hakpen dan manekin. (FYI, nominalnya lebih dari 1 gram ema

Cara Membuat Pola Diagram Chart menggunakan software Crochet Chart

Salah satu pertanyaan yang paling sering saya terima, baik melalui inbox Facebook , Whatsapp maupun DM di instagram , adalah: Bagaimana cara membuat pola diagram beraneka warna seperti di buku Rajut 3D dan Tarn Crochet Keranjang Rajut? Saya selalu menyarankan bagi Teman-teman yang ingin menjadi penulis buku-buku rajutan untuk mulai membuat pola diagram. Pembuatan diagram ini, harus diakui, membutuhkan waktu yang tak sebentar dalam proses penulisan buku. Jika proses ini dikerjakan sejak sekarang --ketika ide sudah muncul dan trial-and-errors membuahkan hasil yang memuaskan-- insyaallah proses penulisan buku akan lebih mudah dan sistematis. Ada banyak software yang bisa digunakan untuk membuat pola. Bisa dengan Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, atau software Crochet Chart yang memang dikhususkan untuk membuat pola crochet.   Dari ketiga software diatas, yang paling saya rekomendasikan adalah Crochet Chart. Selain lebih "ramah" untuk laptop dengan memory rendah, pengoperasiann