Skip to main content

Belajar Merajut Untuk Pemula: Teknik Dasar Rantai, Single Crochet (SC), dan Contoh Projects

 Bismillah,

Apa kabar, semua? Maasyaallah, sudah lama tidak menulis di blog ini. Ada yang kangen? Hehe... 

Anyway, kali ini saya ingin berbagi cerita tentang video yang saya publikasikan di channel Youtube La Leh Crochet beberapa hari lalu. Video ini, awalnya, saya buat untuk Teman-teman yang ingin mengajari anak-anaknya merajut. Seperti yang kita tahu, kondisi pandemi membuat anak-anak lebih sering di rumah dan akrab dengan gadget.

Nah, daripada anak-anak menghabiskan waktu mereka hanya untuk bermain, mengapa tak mengenalkan mereka dengan kegiatan yang kreatif dan produktif? Merajut bisa menjadi pilihan, apalagi guru kesenian tak jarang memberikan tugas tentang kerajinan tangan ini pada murid-muridnya.

Jadi, saya buat tutorial untuk pemula, yang saya bagi menjadi tiga bagian.

Bagian pertama menjelaskan tentang bagaimana teknik dasar membuat single crochet (sc), dan contoh-contoh produk yang menggunakan stitch/tusukan ini. Dalam video ini, saya tunjukkan beberapa contoh project berupa pouch dan clutch, yang saya buat menggunakan teknik sederhana.



Beberapa contoh project tersebut adalah:

Parang Tapestry Crochet

 

 

Setelah belajar teknik dasar merajut, selanjutnya adalah mempraktekkan tusukan-tusukan tersebut. Untuk pemula, saya lebih menyarankan untuk membuat project-project yang sederhana dan ukurannya tidak terlalu besar. Pouch dengan tali panjang (sling) bisa menjadi alternatif project ujicoba kita. 

Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk project ini? Catat, yuk!

  1. Dua (2) gulung benang polycherry (warna bebas, di video saya gunakan warna mix coklat & krem) 
  2. Hook/hakpen ukuran 7/0 atau 4.00 mm
  3. Aplikasi rajut (opsional)
  4. Tapestry needle

Cara membuatnya bisa simak di video ini:

 



Nah, setelah membuat rajutannya, sekarang saatnya kita membuat furing untuk bagian dalam tas. Cek bahan-bahannya dulu, yuk:

  1. Kain-- ukuran menyesuaikan dengan dimensi tas, cara mengukurnya dijelaskan di video. Mengapa tidak saya sebutkan ukurannya? Karena tension atau tarikan setiap orang dalam merajut tidaklah sama. Dua orang dengan pola yang sama, bisa menghasilkan ukuran yang berbeda karena tarikannya tidak sama (misalnya yang satu tarikannya kuat, sementara satunya renggang). Jenis hakpen/hook juga berpengaruh. Jika menggunakan Clover Amour, hasilnya lebih rapat daripada Etimo Rose walaupun ukuran hook-nya sama.
  2. Kepala ritsleting -- pastikan ukuran kepala ritsleting cocok dengan ukuran ritsleting itu sendiri. Ada dua ukuran ritsleting yang umum diketahui, yaitu no. 3 dan no. 5. Yang digunakan dalam video ini adalah ritsleting ukuran nomor 5.
  3. Tali panjang atau tali sling.
  4. Ring D (2 buah)
  5. Potongan kulit dengan warna senada dengan tali sling, fungsinya untuk memasang ring D ke badan tas.
  6. Renda katun (opsional)
  7. Batting/ pelapis (opsional -- fungsinya agar furing lebih tebal dan berdimensi
  8. Gunting

Siap dengan perlengkapanmu? Yuk simak cara finishing-nya! 


Alhamdulillah, selesai! Semoga tutorial ini bermanfaat untuk Teman-teman semua. Jika ada yang sudah praktek, jangan lupa mention saya di Facebook atau Instagram, ya!


Barakallahu fiikum,

Novelia Ummu Nayfah.

Comments

Kawaitto said…
Haii kawaiimates! Jika kamu tertarik dengan produk dari benang rajut berkualitas. Silahkan kunjungi website ini yaa😻💗 http://Kelompok5.cyberwarrior.co.id

Popular posts from this blog

Bagaimana Menghitung Harga Rajutan?

Sekitar tahun 2011, terbersit ide untuk memulai usaha yang bisa saya kerjakan tanpa mengganggu aktifitas saya sebagai ibu. Saat itu, saya sedang membuat peci rajut untuk suami. "Kenapa nggak menjual rajutan saja?" pikir saya. Yang menjadi kendala saat itu, tentu saja modal. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang tak punya penghasilan pribadi (bahkan tabungan pribadi pun tak punya sepeser pun), tentu modal menjadi kendala terbesar saya.  Minta langsung sama suami? Ah, malu. Saat itu saya beberapa kali bercerita padanya tentang ide saya itu, namun belum juga mendapat respon positif. Ia pun sepertinya masih meragukan bakat saya dalam merajut. Akhirnya, saya berpikir untuk meminjam uang pada ayah saya. Saya ceritakan ide saya untuk memulai usaha, dan alhamdulillah gayung bersambut. Papa tidak meminjamkan uang, tetapi langsung memberi modal yang nominalnya sangat-sangat cukup untuk sekedar membeli beberapa pack benang, hakpen dan manekin. (FYI, nominalnya lebih dari 1 gram ema...

Karakteristik Benang Rajut

Di Indonesia, benang yang paling popular adalah benang acrylic wool , atau yang lebih familiar disebut “benang siet”. Namun, sebenarnya jenis benang sangat bervariasi. Berikut diantaranya: 1.       Benang katun ( Cotton yarn ) Sesuai namanya, benang yang umum digunakan oleh para pemula ini terbuat dari serat kapas. Benang katun bersifat dingin, mudah menyerap keringat, lentur, kuat, ringan, dan memiliki banyak varian warna. Benang ini termasuk “benang multiproject ”, karena bisa digunakan untuk berbagai macam jenis rajutan. Misalnya, bros, bandana, pinggiran kerudung, syal, tatakan gelas, tas, sepatu, sandal, dan sebagainya. Berdasarkan varian warnanya, benang katun dibagi menjadi dua kelompok, yaitu plain (polos) dan ombre (warna sembur/gradasi). Tingkat kehalusannya pun berbeda-beda antara jenis benang katun yang satu dengan yang lain. Soft cotton , misalnya, adalah yang paling halus diantara benang berbahan dasar kapas. Sementara itu, satu tingkat ...

Cara Membuat Pola Diagram Chart menggunakan software Crochet Chart

Salah satu pertanyaan yang paling sering saya terima, baik melalui inbox Facebook , Whatsapp maupun DM di instagram , adalah: Bagaimana cara membuat pola diagram beraneka warna seperti di buku Rajut 3D dan Tarn Crochet Keranjang Rajut? Saya selalu menyarankan bagi Teman-teman yang ingin menjadi penulis buku-buku rajutan untuk mulai membuat pola diagram. Pembuatan diagram ini, harus diakui, membutuhkan waktu yang tak sebentar dalam proses penulisan buku. Jika proses ini dikerjakan sejak sekarang --ketika ide sudah muncul dan trial-and-errors membuahkan hasil yang memuaskan-- insyaallah proses penulisan buku akan lebih mudah dan sistematis. Ada banyak software yang bisa digunakan untuk membuat pola. Bisa dengan Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, atau software Crochet Chart yang memang dikhususkan untuk membuat pola crochet.   Dari ketiga software diatas, yang paling saya rekomendasikan adalah Crochet Chart. Selain lebih "ramah" untuk laptop dengan memory rendah, pengoperasiann...