Skip to main content

Pattern Released: Meidy the Crochet Tray


Berawal dari keinginan untuk memiliki tray alias nampan untuk properti fotografi, saya memesan kayu multiplek dengan lubang di bagian pinggirnya. Agak tricky menggunakan alas kayu ini, karena ukuran lubangnya yang lumayan kecil untuk kepala hook ukuran 8mm. 

 

Untuk benangnya, saya menggunakan cotton rope yang biasa digunakan untuk project macrame. Tekstur tali katun ini agak kaku saat dirajut, seratnya padat, dan lumayan butuh kekuatan ekstra saat merajutnya. Karena itulah, saya menggunakan tususkan-tusukan dasar saja agar tangan tak terlalu lelah saat merajut.

 Tak perlu waktu lama untuk membuat nampan ini. Sehari saja bisa, insyaallah, asal kita bisa fokus pada project. Oya, setelah project ini selesai, saya menggunakannya untuk memotret skincare. Hasilnya cantik, dan nampan ini pun sebenarnya juga bisa digunakan untuk storage (tempat penyimpanan) kosmetik dan skincare. Ukurannya yang besar (20x30 cm) bisa menampung semua printhilan kecantikan.

Belajar dari pengalaman pertama membuat crochet tray alias nampan rajut, saya mencoba membuat nampan kedua. Kali ini, saya pilih bentuk bundar karena terlihat lebih menarik di depan kamera. Diameternya pun saya pilih yang sedang. Tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil. Pas untuk kebutuhan properti fotografi.

Untuk handle dan aksesoris lainnya, saya tetap menggunakan bahan yang sama seperti yang saya gunakan pada project sebelumnya. Ada kulit sintetis, rivets, dan label kulit asli. Anyway, untuk varian label pernah saya ulas di Youtube Channel La Leh Crochet.  

Jika Teman-teman ingin membuat project seperti ini, bisa ikut workshop online yang saya mentori sendiri. Waktunya fleksibel, bisa dikerjakan kapan saja tanpa ada kewajiban setor hasil praktek. Selain itu, juga disediakan materi berupa PDF, video tutorial, dan grup khusus untuk berdiskusi.


Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat project ini:

• Alas kayu multiplek; diameter 25 cm
• Cotton rope (2 balls)
• 6mm crochet hook
• Faux leather strap
• Rivets
• Pressing tool (optional)
• Tapestry needle

Tunggu apa lagi? Yuk segera daftar workshop, atau beli pola ini di Ravelry.


 Buy this pattern!

 

Comments

Popular posts from this blog

Karakteristik Benang Rajut

Di Indonesia, benang yang paling popular adalah benang acrylic wool , atau yang lebih familiar disebut “benang siet”. Namun, sebenarnya jenis benang sangat bervariasi. Berikut diantaranya: 1.       Benang katun ( Cotton yarn ) Sesuai namanya, benang yang umum digunakan oleh para pemula ini terbuat dari serat kapas. Benang katun bersifat dingin, mudah menyerap keringat, lentur, kuat, ringan, dan memiliki banyak varian warna. Benang ini termasuk “benang multiproject ”, karena bisa digunakan untuk berbagai macam jenis rajutan. Misalnya, bros, bandana, pinggiran kerudung, syal, tatakan gelas, tas, sepatu, sandal, dan sebagainya. Berdasarkan varian warnanya, benang katun dibagi menjadi dua kelompok, yaitu plain (polos) dan ombre (warna sembur/gradasi). Tingkat kehalusannya pun berbeda-beda antara jenis benang katun yang satu dengan yang lain. Soft cotton , misalnya, adalah yang paling halus diantara benang berbahan dasar kapas. Sementara itu, satu tingkat di bawahnya, ada katun b

Bagaimana Menghitung Harga Rajutan?

Sekitar tahun 2011, terbersit ide untuk memulai usaha yang bisa saya kerjakan tanpa mengganggu aktifitas saya sebagai ibu. Saat itu, saya sedang membuat peci rajut untuk suami. "Kenapa nggak menjual rajutan saja?" pikir saya. Yang menjadi kendala saat itu, tentu saja modal. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang tak punya penghasilan pribadi (bahkan tabungan pribadi pun tak punya sepeser pun), tentu modal menjadi kendala terbesar saya.  Minta langsung sama suami? Ah, malu. Saat itu saya beberapa kali bercerita padanya tentang ide saya itu, namun belum juga mendapat respon positif. Ia pun sepertinya masih meragukan bakat saya dalam merajut. Akhirnya, saya berpikir untuk meminjam uang pada ayah saya. Saya ceritakan ide saya untuk memulai usaha, dan alhamdulillah gayung bersambut. Papa tidak meminjamkan uang, tetapi langsung memberi modal yang nominalnya sangat-sangat cukup untuk sekedar membeli beberapa pack benang, hakpen dan manekin. (FYI, nominalnya lebih dari 1 gram ema

Cara Membuat Pola Diagram Chart menggunakan software Crochet Chart

Salah satu pertanyaan yang paling sering saya terima, baik melalui inbox Facebook , Whatsapp maupun DM di instagram , adalah: Bagaimana cara membuat pola diagram beraneka warna seperti di buku Rajut 3D dan Tarn Crochet Keranjang Rajut? Saya selalu menyarankan bagi Teman-teman yang ingin menjadi penulis buku-buku rajutan untuk mulai membuat pola diagram. Pembuatan diagram ini, harus diakui, membutuhkan waktu yang tak sebentar dalam proses penulisan buku. Jika proses ini dikerjakan sejak sekarang --ketika ide sudah muncul dan trial-and-errors membuahkan hasil yang memuaskan-- insyaallah proses penulisan buku akan lebih mudah dan sistematis. Ada banyak software yang bisa digunakan untuk membuat pola. Bisa dengan Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, atau software Crochet Chart yang memang dikhususkan untuk membuat pola crochet.   Dari ketiga software diatas, yang paling saya rekomendasikan adalah Crochet Chart. Selain lebih "ramah" untuk laptop dengan memory rendah, pengoperasiann