Nasehat saya: jangan pernah menjadikan harga orang lain sebagai patokan. Takut kalah saingan dengan yang menjual dengan harga murah? Padahal mungkin saja mereka baru bisa merajut. Jadi, harga dibuat
semurah mungkin supaya cepat balik modal dan mereka bisa terus merajut.Bisa juga karena mereka memproduksi secara massal, dengan mengupah orang lain dengan gaji sangat rendah. Hasilnya? Anda bisa melihat rajutan-rajutan yang dijual di pasar yang harganya amat sangat murah sekali. Hingga orang-orang akan berpikir, "Untuk apa susah-susah membuat bros rajut jika kita bisa membelinya di pasar dengan harga Rp.2.000 per buah?"
Beberapa perajut
juga menetapkan harga tinggi. Biasanya, mereka adalah perajut-perajut yang
sudah punya ”jam terbang” tinggi dan kualitas produknya memang bagus, sehingga
orang-orang akan tetap membeli produk mereka walau harganya mahal. Bahan yang
digunakan juga lebih baik daripada yang harganya murah.
Saya belajar
seiring waktu. Saat ke mall,
saya melihat barang-barang handmade dijual dengan harga tinggi. Saya sempat
membatin, ”Emang ada orang yang mau beli?”
Ternyata banyak
yang membeli. Apa lagi kalau bukan karena kualitasnya yang bagus dan model
barang-barang tersebut yang unik? Dari situ saya belajar, bahwa untuk membuat
produk yang berkualitas, bahannya pun harus pilihan.
Saya pikir, seharusnya ada “biaya ekstra” selain menghitung harga benang dan material lainnya. Harus ada harga ketelitian, skill, dan waktu.
Saya pikir, seharusnya ada “biaya ekstra” selain menghitung harga benang dan material lainnya. Harus ada harga ketelitian, skill, dan waktu.
”I don’t sell yarns. I am selling my creativity. Everyone can buy yarns, but not every of them can change it into a beautiful thing.”Saya tak menjual benang. Saya menjual kreatifitas dan bakat saya. Semua orang bisa membeli benang, namun tak semua bisa mengubahnya menjadi benda-benda cantik.
Secara bertahap, saya menaikkan harga produk saya. Sempat ada
kekhawatiran, jikalau pelanggan saya hilang. Namun saya berbaik sangka pada
Alloh, bahwa takaran rejeki saya sudah sesuai dengan perhitungan-Nya.
Lalu bagaimana cara menghitung harga jual? Saya menggunakan rumus seperti berikut:
WHOLESALE= 2x material + (time x labor cost)
RETAIL= Wholesale + profit
Jadi misalnya begini...
Material yg digunakan adalah:
-Benang 10 gram (harga per gulung 11.000, jadi utk 10 gr harganya 1.100)
-peniti pin Rp.400
-lem Rp.500
-box mika Rp 1.500
-label art paper 500/pc
-waktu pembuatan 30 menit
-labor cost (biaya pembuatan) Rp.20.000/jam
Menghitung harganya:
2x (1.100 +400 +1.500 +500) + (30 menit x 20.000/jam)
Harga = 2x 4.000 + (30/60 x 20.000)
Harga = 8.000 + (1/2 x 20.000)
= 8.000 + 10.000
= 18.000.
Nah, harga bros rose 18.000/pc. Itu harga wholesale (grosir). Untuk harga retail/satuan, tergantung masing-masing perajut mau berapa persen. Misalnya harga satuan sy naikkan sebanyak 30%, jadi harga satuannya adalah:
18.000 + 4.800 = 22.800 --> dibulatkan ke 23.000
Jadi, jika ada yg membeli satuan saya beri harga 23.000, dan reseller sy beri harga 18.000 (dengan ketentuan minimum order 25 box).
Baiklah, semoga artikel ini bermanfaat. Terus semangat untuk berkarya ;)
Comments
Tinggal d kota mn mbak?
Sy di Tangerang. Silakan mampir ke page sy: www.facebook.com/LaLehCrochet.
Salam rajut ^_^
Untuk menjual, bisa lewat media sosial (facebook, twitter, instagram, dll) dan fjb (Forum jual beli, seperti Kaskus, Tokpedia, OLX, dll).
Cara supaya PD, kita harus yakin dg hasil keterampilan kita, Bu. Tidak semua orang bisa mengubah benang menjadi sesuatu yang indah. Hanya tangan-tangan terampil yang bisa melakukannya :)
Semangaaattt...!!! ^_^
Terimakasih ya mbak😊
semua pekerjaan merajutnya dikerjakan sendiri atau ada pegawainya?
kl misalnya ada, perhitungannya jadi bagaimana?
terimakasih mba
wassalamualaikum
Untuk menjaga kualitas, semua sy kerjakan sendiri, mbak. Kalau misalnya memakai asisten, sebaiknya tentukan di awal ttg upahnya... apakah dg sistem prosentase atau gaji fix. Jika gaji fix, masukkan hitungan nya ke expenses.
Kalau sistem prosentase (asisten dpt sekian persen dari profit), maka nanti yg di-mark up adalah harga retail nya.
Semoga bermanfaat ;)
Salam,
Ummu Nayfah.
ohya mbak...kira2 mekanismenya gimana cara produk kita bisa diliat sama masyarakat internasional..apakha ada link2 khusus yg mbak tau?
terimaksih. salam
rahmat
ohya mbak...kira2 mekanismenya gimana cara produk kita bisa diliat sama masyarakat internasional..apakha ada link2 khusus yg mbak tau?
terimaksih. salam
rahmat
Ada aplikasinya juga.
Ketika mbak mulai bisnis merajut ini, Untuk 1 hari kira-kira berapa rajutan yg mbak selesaikan?
Apakah ada target berapa rajutan yg harus diselesaikan dalam 1 hari?
Terimakasih mbak
Wassalamualaikum
Untuk saat ini sy tidak menentukan harus berapa project per hari, mba. Krn sibuk dengan anak-anak dan perkerjaan rumah tangga. Kalau dulu saat masih concern di bisnis rajutan sebagai produsen, sy target sehari 1 lusin aplikasi bros (belum finishing). Jadi nanti kalau ada yg pesan baru dijahit atau dipasang penitinya.
Kalau sekarang sy fokus mendesain pola, untuk dijual di Etsy. Lebih santai dan praktis, yg mau membeli bisa langsung download lewat Etsy. Sy tinggal nerima pembayarannya :D
Kalaupun membuat rajutan, sy utamakan utk dijual ke luar negeri. Lebih layak harganya..
Mampir ke toko sy mba:
LaLehCrochet.Etsy.com
Senang sekali, akhirnya dapat pencerahan 😅