Skip to main content

Tutorial Saku Resleting dengan Aplikasi Kulsin

Tutorial lagi ^_^ Kali ini dibuat oleh mba Sri Suryani. Ceritanya, saya melihat foto tasnya yang cantik gembul ginuk-ginuk. Hehe... pasti sukalah, ya... Penasaran juga dengan aplikasi resleting bingkainya yang menggunakan bahan kulsin a.k.a. faux leather. Kebetulan punya perca kanvas dan kulsin dari mba Whitey Lotuz. Kainnya pernah saya pakai untuk membuat Envelope Clutch di postingan sebelumnya. Karena masih nyisa banyak, saya ingin mencoba project tas lainnya menggunakan kedua bahan itu.

Hasil jadi tasnya
Pertama, siapkan bahan-bahannya :
- Outer yg akan dipasang rits
- Rits & kepala
- Aplikasi kulsin
- Kain lining
Rekatkan resleting pada aplikasi kulsin dengan bantuan lem
Hasil tampak depan
Hasil tampak belakang
Ambil outer, buat garis tengah dengan pensil kain. Sy menggunakan ruler guide untuk membuat lubang rits-nya. Bs jg dgn penggaris lgs. Ukuran disesuaikan dgn panjang rits yg diinginkan
Tandai lubang dengan pensil kain. Pastikan lebar kiri kanan sama
Lubangi dengan gunting atau cutter, tandai bagian tengahnya.
Tandai bagian tengahnya.

Ambil rits, tandai bagian tengah bagian belakang

Balik Outer, buat garis tengah lalu pasang rits dgn bantuan lem. Cocokkan dengan bagian yg di tandai tadi.
Hasil tampak depan. Untuk pemasangan rits ini sesuai selera mau dari depan atau belakang, yang penting presisi.
Jahit keliling bagian luar saja. Gunakan baby oil untuk memudahkan menjahitnya.
Hasil setelah dijahit.
Ambil kain lining. Buat garis 1-2cm dari atas
Lipat kain hanya sebatas garis
1cm dari lipatan tandai dgn jarum pentul di kiri dan kanan kain. Lalu jahit sebatas jarum pentul. Lipat ke arah luar (seperti gambar) sebatas jahitan.
Ambil outer dan balikkan. Pasang kain lining sebatas garis jahitan aplikasi. Bagian yg dilipat berada di bagian dalam.
Seperti ini
Jahit hanya bagian bawah saja
Hasilnya seperti ini
Turunkan kain lining, lepas jarum pentul
Jahit keliling bagian dalam rits. Jangan lupa kunci jahitan. Hasilnya akan tampak seperti gambar
Cek bagian bawah saku 
Cek bagian atas saku
Bagian belakang
Selesai! Siap dijahit dengan bagian tas lainnya ;)

Terimakasih mba Sri Suryani, tutorialnya mudah dipahami dan insyaa Allah sangat bermanfaat bagi crafter Indonesia ;)
Oya, jika Teman-teman punya tutorial crafting, jangan lupa mention saya di facebook saat menguploadnya. Tutorialnya akan saya re-post di blog ini juga, untuk memudahkan Craft People belajar.

Barakallahu fiikum ^_^

Comments

Ninik_nocha said…
MasyaaAlloh❤... Smoga bermanfaat ya Mba, happy fun crafting!
Novelia said…
Syukran tutorialnya,mba ❤
Happy oktavia said…
Tutorialnya sangat membantu..lebih praktis dr biasanya saya bikin (selama ini bikin tanpa kulsin)..makasih mbak2 semua..semoga barokah aamiin

Popular posts from this blog

Karakteristik Benang Rajut

Di Indonesia, benang yang paling popular adalah benang acrylic wool , atau yang lebih familiar disebut “benang siet”. Namun, sebenarnya jenis benang sangat bervariasi. Berikut diantaranya: 1.       Benang katun ( Cotton yarn ) Sesuai namanya, benang yang umum digunakan oleh para pemula ini terbuat dari serat kapas. Benang katun bersifat dingin, mudah menyerap keringat, lentur, kuat, ringan, dan memiliki banyak varian warna. Benang ini termasuk “benang multiproject ”, karena bisa digunakan untuk berbagai macam jenis rajutan. Misalnya, bros, bandana, pinggiran kerudung, syal, tatakan gelas, tas, sepatu, sandal, dan sebagainya. Berdasarkan varian warnanya, benang katun dibagi menjadi dua kelompok, yaitu plain (polos) dan ombre (warna sembur/gradasi). Tingkat kehalusannya pun berbeda-beda antara jenis benang katun yang satu dengan yang lain. Soft cotton , misalnya, adalah yang paling halus diantara benang berbahan dasar kapas. Sementara itu, satu tingkat di bawahnya, ada katun b

Bagaimana Menghitung Harga Rajutan?

Sekitar tahun 2011, terbersit ide untuk memulai usaha yang bisa saya kerjakan tanpa mengganggu aktifitas saya sebagai ibu. Saat itu, saya sedang membuat peci rajut untuk suami. "Kenapa nggak menjual rajutan saja?" pikir saya. Yang menjadi kendala saat itu, tentu saja modal. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang tak punya penghasilan pribadi (bahkan tabungan pribadi pun tak punya sepeser pun), tentu modal menjadi kendala terbesar saya.  Minta langsung sama suami? Ah, malu. Saat itu saya beberapa kali bercerita padanya tentang ide saya itu, namun belum juga mendapat respon positif. Ia pun sepertinya masih meragukan bakat saya dalam merajut. Akhirnya, saya berpikir untuk meminjam uang pada ayah saya. Saya ceritakan ide saya untuk memulai usaha, dan alhamdulillah gayung bersambut. Papa tidak meminjamkan uang, tetapi langsung memberi modal yang nominalnya sangat-sangat cukup untuk sekedar membeli beberapa pack benang, hakpen dan manekin. (FYI, nominalnya lebih dari 1 gram ema

Cara Membuat Pola Diagram Chart menggunakan software Crochet Chart

Salah satu pertanyaan yang paling sering saya terima, baik melalui inbox Facebook , Whatsapp maupun DM di instagram , adalah: Bagaimana cara membuat pola diagram beraneka warna seperti di buku Rajut 3D dan Tarn Crochet Keranjang Rajut? Saya selalu menyarankan bagi Teman-teman yang ingin menjadi penulis buku-buku rajutan untuk mulai membuat pola diagram. Pembuatan diagram ini, harus diakui, membutuhkan waktu yang tak sebentar dalam proses penulisan buku. Jika proses ini dikerjakan sejak sekarang --ketika ide sudah muncul dan trial-and-errors membuahkan hasil yang memuaskan-- insyaallah proses penulisan buku akan lebih mudah dan sistematis. Ada banyak software yang bisa digunakan untuk membuat pola. Bisa dengan Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, atau software Crochet Chart yang memang dikhususkan untuk membuat pola crochet.   Dari ketiga software diatas, yang paling saya rekomendasikan adalah Crochet Chart. Selain lebih "ramah" untuk laptop dengan memory rendah, pengoperasiann